
Terus Konsisten Berjuang Kaum Buruh
SETIAP�1 Mei, ditasbihkan sebagai Hari Buruh. Bahkan Presiden Prabowo Subianto dalam sambutan hari buruh menyebut dirinya sebagai Presidennya Kaum Buruh. Secercah harapan akan adanya perbaikan kehidupan kaum buruh, setidaknya sudah diketahui dan sudah bisa dimulai dari kebijakan Sang Presiden.
Histori yang cukup panjang perjalanan kaum buruh untuk merubah nasibnya kala itu dimulainya pergerakan buruh di Chicago Amerika Serikat 1886 terjadi unjuk rasa buruh besar-besaran dan masif menuntut perubahan jam kerja 12 jam menjadi 8 jam per hari, dan tuntutan hak-hak buruh lainnya, hingga nyawa buruh pun dipertaruhkan, sekarang sudah 139 tahun berlalu ternyata sampai dengan tahun 2025 agenda perjuangan kaum buruh untuk memperoleh kembali hak-haknya dan memperbaiki hak-hak buruh yang tereduksi oleh buruknya regulasi pemerintah harus tetap konsisiten diperjuangkan.
Boleh saja hari ini kita memperingatinya dengan rasa gembira menikmati panggung gembira, tapi ingat jangan lupakan esensi may day buruh yang sesungguhnya yaitu perjuangan kesjahteraan buruh. fokuslah berjuang perkuat kolaborasi dan konsolidasi diantara para pejuang buruh dengan berbagai warna konfederasi dan federasi serta unit di perusahaan, hindari perpecahan dan perselisihan karena kedepan jalan perjuangan masih panjang untuk mewujudkan cita-cita menjadi buruh yang sejahtera lahir dan batin, sehat jiwanya, bugar raganya dan bahagia keluarganya.
Hari ini kita merasakan untuk mewujudkan cita-cita buruh yang sejahtera, butuh effort dan energi yang lebih besar lagi bagi para aktivis dan pejuang buruh, ketika tahun 2012 isu buruh untuk menghilangkan sistem kerja kerja alih daya / outsourcing menjadi issu sentral dan selanjutnya menjadi agenda utama perjungan saat itu,