Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman bersama Wakil Ketua Komisi III DPR RI Rano Alfath di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/11/2024). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi.
Komisi III DPR RI Habiburokhman mengaku pihaknya dilema dalam pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Calon Pimpinan (Capim) dan Calon Dewan Pengawas (Cadewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masa jabatan 2024-2029 lantaran diikuti oleh para calon berkualitas.
“Memang kali ini ya, kami harus katakan Komisi III ini dilema. Dilemanya apa? Karena dari semua calon ini nyaris kualitasnya sama, berintegritas berkualitas, punya gagasan besar, punya track record bagus-bagus semua dan hampir enggak ada cela,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Sebab, kata dia, pihaknya harus mampu menjaring calon terbaik Capim dan Cadewas KPK masa jabatan 2024-2029.
“Sehingga kami berterima kasih kepada Pansel (Panitia Seleksi) yang sudah menyuguhkan calon-calon terbaik, tapi dilemanya kami harus memilih setengah dari yang diajukan, dari 10 (Capim dan Cadewas KPK) kami hanya bisa memilih lima,” ujarnya.
Dia lantas berkata, “Kalau boleh ya kami pilih semua, tapi undang-undang mengharuskan kami hanya memilih lima di antaranya. Ya, tadi juga sudah saya sampaikan kepada para calon ya, tinggal jalani proses ini dengan sebaik-baiknya, kalau begini kan tinggal suratan tangan.”
Untuk itu, dia menyebut pada pelaksanaan uji kelayakan Capim dan Cadewas KPK kali ini pihaknya memberikan waktu lebih panjang bagi para peserta menyampaikan visi-misinya.
“Kalau biasanya hanya satu jam, ini satu setengah jam. Dengan harapan, si calon akan lebih memiliki keleluasaan waktu ya untuk menyampaikan visi-misi dan gagasannya terkait KPK ini,” ucapnya.
Dia lantas menyebut bahwa rangkaian tahapan uji kelayakan Capim dan Cadewas KPK digelar pada Senin hingga Kamis, 18-21 November.
Adapun pada Senin, rangkaian uji kelayakan Capim dan Cadewas KPK digelar lebih dahulu dengan pengambilan nomor urut dan pembuatan makalah para peserta.