Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit bank mencapai Rp 7.508 triliun per Agustus 2024, naik 11,4% secara tahunan (yoy).�
Secara bulanan, pertumbuhan kredit mengalami koreksi 0,09% dan sepanjang tahun berjalan kredit tumbuh 5,89% ytd.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam Rapat Dewan Komisioner OJK September 2024, Selasa (1/10/2024), mengatakan bahwa pertumbuhan kredit utamanya ditopang oleh kredit investasi yang naik 13,08% yoy. Kemudian kredit modal kerja dan konsumsi, masing-masing, tumbuh 10,75% yoy dan 10,83% yoy.
Dari sisi risiko, NPL gross perbankan turun tipis secara bulanan atau dari 2,27% menjadi 2,26% dan NPL net turun dari 0,79% dan 0,78%. Begitu pula dengan kredit dalam risiko atau loan at risk (LAR) turun dari 10,27% menjadi 10,17%.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh melambat atau menjadi 7,01% yoy per Agustus 2024. Pada bulan sebelumnya secara tahunan DPK naik 7,72% yoy.
Melambatnya DPK pun membuat rasio likuiditas berdasarkan loan to deposit ratio (LDR) mengetat dari 86,51% menjadi 86,8%.
Adapun profitabilitas perbankan pada Agustus 2024 naik tipis. Net interest margin (NIM) naik 1 basis poin (bps) menjadi 4,6% dari bulan sebelumnya 4,59%.
Lalu, tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) industri perbankan masih berada di level 2,69% atau sama dengan bulan sebelumnya.