PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan KSEI – Cash Management (K-CASH) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/12/2024). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas (Muhammad Baqir Idrus Alatas)
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)meluncurkan KSEI – Cash Management (K-CASH) yang merupakan aplikasi pengelola dana untuk transaksi reksa dana di pasar modal Indonesia bagi para investor.
“Kita senantiasa berkomitmen untuk terus menciptakan dan menyediakan infrastruktur pasar modal yang selalu bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada,” ujar Direktur Utama PT KSEI Samsul Hidayat dalam acara peluncuran K-CASH di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu.
KSEI mengembangkan K-CASH didasari adanya peningkatan pesat pada sektor reksa dana yang turut didukung oleh selling agent berbasis financial technology (selling agent fintech).
Dalam arti lain, pengembangan aplikasi ini merupakan respon KSEI terhadap perkembangan transaksi reksa dana di pasar modal yang sangat dinamis, khususnya terkait penggunaan platform digital yang telah menjadi pilihan utama investor. Karena itu, K-CASH dihadirkan untuk memudahkan pengelolaan volume transaksi nan besar dengan cepat dan akurat.
Per November 2024, KSEI mencatatkan lebih dari 10,2 juta investor reksa dana di Indonesia yang menggunakan rekening melalui selling agent fintech. Jumlah ini setara dengan 70,35 persen dari total investor reksa dana yang berjumlah 13,76 juta.
Adapun saat ini, ada 20 perusahaan selling agent fintech yang menjual 464 produk reksa dana, dan membukukan nilai Asset Under Management (AUM) sebesar Rp30,8 triliun.
Melihat dari sisi frekuensi, tercatat instruksi subscription yang dilakukan melalui selling agent fintech telah mencapai 83 persen atau sekitar 16,4 juta instruksi hingga akhir November 2024. Demikian juga dengan instruksi redemption yang mencapai 85 persen atau sekitar 7,9 juta instruksi.
Perkembangan tersebut dianggap menjadi bukti nyata kepercayaan investor reksa dana untuk melakukan transaksi menggunakan platform berbasis digital melalui selling agent fintech.
Dia menegaskan bahwa tujuan dari pengembangan K-CASH adalah menyediakan mekanisme pengganti virtual account dengan menggunakan Investor Fund Unit Account (IFUA) sebagai alternatif untuk penyimpanan dana investor yang lebih terjamin.
Sebelumnya, KSEI telah menggunakan IFUA sebagai rekening yang mencatat portofolio investasi reksa dana milik investor, bersamaan dengan implementasi Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-INVEST) pada tahun 2016.
Penggunaan IFUA juga disebut dapat memberikan transparansi posisi dana selama proses transaksi, karena bisa dipantau langsung oleh investor.
Lebih lanjut, pengembangan K-CASH didukung oleh salah satu rencana strategis KSEI yang telah diimplementasikan pada tahun 2019, yaitu penerapan full Central Bank Money (CEBM) guna penyelesaian dana transaksi pasar modal dilakukan melalui Bank Sentral secara menyeluruh.
Secara regulasi, KSEI memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penerapan IFUA sebagai alternatif penyimpanan dana. OJK memberikan tanggapan positif atas rencana penerapan dan pengembangan infrastruktur BI-FAST oleh KSEI.
Kelengkapan regulasi untuk implementasi K-CASH semakin terpenuhi ketika Peraturan OJK (POJK) Nomor 4 Tahun 2023 untuk melengkapi surat ijin penggunaan IFUA sebagai penyimpanan dan pemindahbukuan dana nasabah diterbitkan.
Sebagai bagian dari persiapan implementasi K-CASH, KSEI mengundang beberapa pelaku industri reksa dana untuk menjadi peserta pilot project.
Secara total, terdapat dua selling agent fintech dan tujuh bank kustodian yang mendukung penuh pengembangan K-CASH dengan menjadi peserta pilot project. Beberapa perusahaan tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk, PT CIMB Niaga Tbk, PT Bank Danamon Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, Citibank N.A., Deutsche Bank AG, PT Inovasi Finansial Teknologi, PT Sayakaya Lahir Batin, dan Standard Chartered Bank.
“Kami berharap kerjasama antara KSEI dengan seluruh peserta piloting pengembangan K-CASH ini akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan layanan pasar modal. Dimulainya adaptasi K-CASH merupakan salah satu upaya mendukung dalam menciptakan ekosistem keuangan yang semakin modern, semakin efisien, dan terdigitalisasi,” ucap Samsul.