Arkeolog Temukan Bukti Musa Terima 10 Perintah Allah, Ini Faktanya

Sebuah tim arkeolog sedang mengerjakan apa yang tampak seperti bagian dari kuil upacara berusia 4.000 tahun yang terkubur di bukit pasir di Peru utara, di Lambayeque, Peru, dalam gambar yang diperoleh Reuters pada 5 Juli 2024. (Peru's Pontifical Catholic University/Handout via REUTERS)
Foto: Sebuah tim arkeolog sedang mengerjakan apa yang tampak seperti bagian dari kuil upacara berusia 4.000 tahun yang terkubur di bukit pasir di Peru utara, di Lambayeque, Peru, dalam gambar yang diperoleh Reuters pada 5 Juli 2024. (via REUTERS/Peru’s Pontifical Catholic Unive)

Sebuah boks berusia 1.500 tahun berhasil ditemukan oleh para arkeolog. Siapa sangka, boks tersebut ternyata berkaitan dengan perjalanan Musa keluar dari Mesir.

Penemuan tersebut tersembunyi di dalam kuil marmer di sebuah gereja kuno yang digali di Austria. Pada penemuan relik agama yang terbuat dari marmer itu menunjukkan cerita Musa menerima 10 Perintah Allah di Gunung Sinai sebagaimana tertulis dalam kitab Perjanjian Lama.

Bersamaan dengan itu, arkeolog juga menemukan gambar-gambar orang kudus dan kenaikan Kristus. Boks tersebut menjadi penemuan penting bagi arkeolog. Sebab, objek-objek sakral di masa awal agama Kristen sangat langka. Keyakinan tersebut dikatakan sudah berusia sekitar 2.000 tahun.

Sejauh ini, peneliti baru menemukan 40 objek awal agama Kristen di seluruh dunia. Penemuan terakhirnya didapatkan dari penggalian sekitar 100 tahun lalu, dikutip dari DailyMail, beberapa waktu lalu.

“Kami tahu penemuan seperti ini hanya terjadi sekali dalam kehidupan arkeologi sebagai ilmuwan,” kata pimpinan arkeologi, Geral Grabherr.

Kaisar Romawi Konstantinus Agung menjadi penganut Kristen dan mengeluarkan Dekrit Milan pada tahun 313 M yang melegalkan agama tersebut dan mempromosikan toleransi terhadap keyakinan tersebut.

Lalu, pada tahun 380 M, kaisar Theodosius mengeluarkan Dekrit Tesalonika yang menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi kekaisaran Romawi.

Penemuan ini berasal dari tim peneliti University of Innsbruck. Mereka sedang menggali gereja Kristen kuno yang berdiri di Burgbichl, Austria selatan.

Area itu awalnya dimiliki Kekaisaran Romawi dan gereja tersebut sepertinya merupakan tempat perlindungan kaum pagam sebelum terbitnya hukum kaisar lebih dari 1.600 tahun lalu.

Tim menemukan batu yang tersegel di cekungan. Sepertinya merupakan lubang tempat altar pernah berdiri. Ketika memindahkannya, peneliti mengeluarkan kotak marmer putih.

Kondisi relik tersebut pecah berkeping-keping. Namun, diketahui bentuk mulanya adalah lingkaran dengan logal sebagai perekat dan kayu untuk kaitan.

Benda itu adalah bagian paling suci dari gereja kuno yang seharusnya diambil sebelum ditinggalkan. Hal tersebut membuat peneliti bingung apa penyebab benda tersebut tetap berada di antara reruntuhan.

Karakter-karakter yang ditampilkan di sekeliling kotak tersebut adalah pria berjanggut dan mengenakan jubah panjang. Banyak adegan-adegan yang sesuai dengan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Arkeolog memiliki hipotesis bahwa Musa dan Kristus ditampilkan pada kotak tersebut. Namun, penafsiran sepenuhnya tidak diketahui.

Untuk Musa, tim peneliti berspekulasi penggambarannya kemungkinan memperlihatkan saat Musa menerima firman Tuhan atau memukul tongkatnya untuk membelah laut Merah.

Menurut tim peneliti, meski kotak berharga itu ditemukan di Austria selatan, kecil kemungkinan objek tersebut dibuat di sana. Sebab, bahan-bahan penyusunnya tak tersedia luas di wilayah tersebut.

Gereja kuno yang digali memiliki panjang 18 meter dan dilapisi marmer pada pintu masuknya. Di area selatan dan barat terdapat pemakaman. Ada sisa-sisa manusia yang pernah tinggal di wilayah tersebut dan diprediksi merupakan kalangan atas.

kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*