
Pelaku kekerasan terhadap wartawan di Bekasi
Polisi langsung mendatangi lokasi kejadian intimidasiterhadap wartawan oleh orang tidak dikenal (OTK) saat melakukan peliputan dugaan penipuan lowongan kerja bodong di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kedatangannya jajaran buser ke lokasi untuk mencari keberadaan OTK tersebut.
“Itu anggota dari Polsek Buser dan juga Polres sudah ngecek ke lokasi kejadian, terkait adanya intimidasi kepada teman-teman wartawan yang sedang meliput,” ucap Kanit Reskrim Polsek Rawalumbu, AKP Ompi Indovina, Senin (28/4/2025).
Namun, karena sosok yang dicari tak berada di lokasi kejadian, polisi pun akhirnya mendatangi rumah yang bersangkutan. “Karena tidak ada di lokasi, kami berkoordinasi dengan pihak keluarganya dan mendatangi rumahnya,” sambungnya.
Dalam pertemuan dengan pihak keluarga, Ompi menyampaikan bahwa sosok yang melakukan intimidasi wartawan memiliki gangduan kejiwaan. Di rumah tersebut yang bersangkutan juga tidak terlihat batang hidungnya.
“Kami menanyakan kepada orangtuanya, ternyata yang bersangkutan mempunyai gangguan kejiwaan dengan dibuktikan surat dari dokter dan juga obat yang biasa diminumnya. Namun, yang bersangkutan tidak ada di rumah,” katanya.
Adapun peristiwa bermula dari unggahan video di media sosial, perihal adanya korban penipuan lowongan kerja bodong. Sejumlah jurnalis dari berbagai media pun datang meliput ke Ruko Bekasi Plaza Jalan Ir. Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, untuk mengetahui kebenaran dari unggahan video itu.
Namun, ketika melakukan wawancara ke warga setempat, seorang pria berteriak berusaha mengintimidasi wartawan. Tak itu saja, pria tidak dikenal itu langsung menghampiri wartawan sambil berteriak. “Lu maunya apa? Hah!,” kata pria tak dikenal ke sejumlah wartawan.
Seorang wartawan Ahmed berusaha menanyakan baik-baik maksud pria tersebut, tapi pria itu makin bertindak provokatif. “Gua enggak ada urusan sama lu ya, jangan mentang-mentang lu wartawan lu seenak jidat lu ya!,” ujar pria tersebut.
Pria tersebut terus bertindak provokatif dengan menantang wartawan berkelahi. Bahkan, sampai membuka kemejanya, berbicara lantang tanpa tahu maksud tindakannya mengintimidasi.
Sejumlah orang diduga rekannya berusaha melerai, pria tersebut ditarik menjauh dari lokasi wartawan meliput.